Pages

My Beautiful and Ugly World Headline Animator

Friday, March 2, 2012

[AnimeReview] Aoi Bungaku Series (青い文学シリーズ: Blue Literature)


"The masterpiece are Blue"

Seeing the main characters worry, grieve and acts remind us to ourselves. Furthemore, they remind us that our days are filled with pain and life. Something we tend to forget about.

It is not anime for children!!!

Melihat kehidupan dari sudut pandang karya-karya sastra modern klasik Jepang benar-benar sesuatu penemuan yang luar biasa untukku. Nurani, cara berpikir dan cara menjalani kehidupan yang belum pernah terbayangkan. Melihat kehidupan lebih dalam lagi.
Semoga review ini bisa mewakili kekagumanku yang luar biasa terhadap karya-karya sastra yang ditampilkan dalam anime Aoi Bungaku.

Aoi Bungaku Series adalah tv series anime yang terdiri dari 6 karya-karya sastra modern klasik Jepang. Aku akan menyajikan apa yang ada dalam karya-karya tersebut sesuai dengan sudut pandangku. Yeap! Here we go!

SPOILER ALERT!!!

No Longer Human/Ningen Shikkaku (Episodes 1-4)

"I've lived my life in shame. I have no idea what a human life is."
Oba Yozo

Ningen Shikkaku adalah karya Dazai Osamu yang diterbitkan pada bulan Juni 1948. Karya ini dicetak lebih dari sepuluh juta kopi dan telah diabadikan sebagai karya sastra yang paling banyak dibaca di Jepang. Osamu Dazai sendiri meninggal tak lama setelah karya ini diterbitkan. Ia bunuh diri.
Oba Yozo, seorang remaja yang tidak bisa memahami banyak hal dalam kehidupannya. Semenjak dirinya kecil, dia sudah mengalami banyak trauma sehingga dia mempunyai ketakutan yang sangat besar terhadap orang-orang di sekitarnya. Perasaan inilah yang membuatnya memutuskan untuk menjadi seorang "badut" yang menyenangkan hati orang lain untuk diakui keberadaannya.
Dalam suatu titik kehidupannya dia sudah merasa tidak ada gunanya untuk hidup dan memutuskan untuk melakukan bunuh diri ganda bersama Tsuneko, wanita penghibur yang baru ditemuinya. Tapi sayangnya Yozo berhasil bertahan hidup dan ini membuat dirinya merasa telah membunuh Tsuneko.
Insiden bunuh diri ganda yang gagal ini menarik perhatian dari media massa. Yozo diasingkan oleh keluarganya dan dipaksa untuk tidak keluar dari kamar kontrakkannya. Akibat pengurungan ini Yozo semakin depresi dan melarikan diri dari kontrakkannya itu. Dia bertemu dengan Shizuko, seorang reporter yang merupakan ibu satu anak yang pada awalnya ditugaskan untuk mewawancarainya.
Yozo akhirnya tinggal bersama Shizuko dan anaknya. Disana dia kembali mencoba untuk hidup sebagai "manusia". Dengan dukungan dari Shizuko, Yozo memutuskan untuk menjadi seorang komikus. Untuk sementara waktu, dia bisa menikmati apa rasanya kehidupan "normal" di rumah Shizuko. Tapi sayang, kehidupan "tentram"nya ini kembali diganggu oleh apa yang orang-orang sekitarnya katakan sebagai tuntutan masyarakat.
Yozo mengalami kebingungan luar biasa ketika ternyata masyarakat malah menginginkan dirinya menjadi seorang "monster". Dia terjatuh dalam kecanduan yang luar biasa pada minuman keras, rokok, dan wanita. Yozo bahkan meminta maaf telah hadir di dunia dalam monolognya. Yozo beralih lagi ke pelukan wanita lain setelah putus dengan Shizuko. Wanita yang satu ini,Yoshiko, dinikahinya. Lagi-lagi Yozo merasa dirinya bisa menjalani kehidupannya dengan "normal".
Tapi pada kenyataannya dia terus-terusan diseret oleh keinginan masyarakat yang ingin memandangnya sebagai "monster". Meskipun Yozo mengatakan dia menjalani kehidupannya dengan "normal" tapi dia mencari uang dengan menuangkan cerita kehidupannya dalam komik-komik yang berbau erotis. Yozo tak bisa melarikan diri dari kehidupannya sebagai "badut" masyarakat. Dia akhirnya merasakan satu lagi neraka dalam kehidupannya, editornya memperkosa istrinya di depan matanya.
Yoshiko terasa sangat kotor untuk Yozo. Tekanan yang diberikan Yozo membuat Yoshiko mencoba untuk bunuh diri, tapi berhasil digagalkan oleh Yozo. Yozo akhirnya mencoba membunuh dirinya kembali, dan, terselamatkan kembali. Dia terus tenggelam dalam depresinya, keputusasaannya untuk menjalani hidup sebagai "manusia", dan penyakit yang dideritanya akibat kecanduan alkoholnya yang luar biasa. Yozo menderita di sisa hidupnya... sendirian...
"Because the world is not kind to women"

In the Woods Beneath the Cherry Blossom in full Bloom/Sakura no Mori no Mankai no Shita (Episodes 5-6)

"A woman's wish is like a bird flying in a straight line. The never ending repetition of light and darkness! It's endless!"
Is she...a devil?

Karya dari Ango Sakaguchi yang diterbitkan di tahun 1947. Dalam karyanya ini Ango menggambarkan kengeriannya akan bunga sakura yang dianggap indah oleh banyak orang.
Tinggal di gunung yang tinggi dengan banyak sekali istri. Shigemaru menjalani hidupnya dengan sangat enerjik sebagai seorang bandit gunung. Tapi ada satu hal yang sangat ditakutinya: saat dimana bunga sakura sedang bermekaran. Suatu hari Shigemaru bertemu dengan seorang wanita yang mampu membuatnya menjadi gila.
Shigemaru memutuskan menjadikan wanita itu sebagai istri terbarunya. Wanita itu ternyata bukan wanita biasa. Dia berhasil menyuruh Shigemaru untuk membunuh istri-istrinya yang lain dan hanya menyisakan satu untuk menjadi pembantu istri terbarunya ini. Shigemaru lalu menyadari apa yang dirasakannya ketika bersama wanita ini adalah saat ketika dirinya berada di sekitar pohon bunga sakura ketika bunganya sedang bermekaran.
Shigemaru menjadi budak istri barunya ini. Karena istrinya ini tidak suka dengan gunung, maka ia mengajak Shigemaru untuk pindah ke kota. Pada awalnya Shigemaru tentu menolak, tapi akhirnya dia menuruti keinginan istrinya untuk pindah ke kota. Disana Shigemaru tidak merasa nyaman sama sekali. Dia merasa sangat kerepotan harus hidup diantara banyak orang di kota. Dia merasa takut dan malu juga merasa kota terlalu berisik.
Ternyata kegilaan istrinya ini semakin menjadi ketika mereka hidup di kota. Dia gemar mengumpulkan kepala orang-orang!!! Shigemaru tidak punya pilihan lain selain terus-menerus membunuh warga kota dan memenggal kepala mereka untuk dihadiahkan kepada istrinya. Kegilaan ini terus dan terus berlanjut. Akhirnya Shigemaru merasa muak dan memutuskan untuk kembali ke gunung. Sang istri baru memaksa ikut dengannya.
Sayangnya, ketika ia sampai di gunung, bunga sakura sedang bermekaran. Di bawah bunga sakura yang bermekaran, terungkaplah wujud istri baru Shigemaru yang sebenarnya...

Kokoro (Episodes 7-8)

"Winter this year was warm"
The rain of destruction

Diterbitkan tahun 1914, Karya Natsume Soseki. Dalam Kokoro Soseki menggambarkan kesulitan-kesulitan dalam nilai moral dan egoisme.
Hubungan unik yang dibangun seseorang yang mempelajari ilmu agama dan yang mempelajari pengetahuan umum ternyata tidak bisa membuat prasangka menjauh. Pria ini disebut Sensei. Dia mempunyai kenalan yang disebutnya K. K adalah seorang budhis yang sangat rajin mempelajari ajaran yang dia sebut jalanNya. Sensei mengajak K yang diusir oleh keluarga angkatnya untuk tinggal bersamanya.
Sensei berpikir K tidak akan melakukan hal-hal yang bisa dilakukan pria lain pada pemilik tempat ia tinggal dan putrinya, karena K terlihat tidak peduli dengan urusan duniawi. Tapi ternyata kenyataan berkata lain. K jatuh cinta pada putri pemilik kontrakan itu. Sensei yang tidak bisa menerima hal ini terus menerus menumpuk prasangka buruknya pada K. Pemilik kontrakan yang tidak setuju jika anaknya bersama K memutuskan untuk menikahkan putrinya dengan Sensei tanpa persetujuan putrinya yang juga ternyata mencintai K.
Mengetahui hal ini, K memutuskan untuk bunuh diri. Meskipun akhirnya Sensei bisa menikahi putri pemilik kontrakan itu, kebahagiaan sejati sepertinya tak akan pernah menghampirinya. Cerita tentang pengkhianatan dan bunuh diri yang satu ini kembali diceritakan dari sudut pandang K. Sudut pandang yang baru ini akan lebih membukakan mata kita tentang prasangka dan bagaimana kita memandang sesuatu ketika sudut pandang yang kita gunakan kita putar balik.

Run, Melos!/Hashire, Melos! (Episodes 9-10)

"Is it more painful to wait, or to keep someone wait?"
This is a goodbye...

Salah satu karya besar Dazai Osamu yang diterbitkan pada tahun 1940. Dikatakan karya ini dibuat berdasarkan hutang Dazai Osamu. Citra penulisan karya yang satu ini sangat berbeda dengan "Ningen Shikkaku". "Hashire, Melos!" mempunyai nuansa cerah yang memang mencerminkan apa yang ingin disampaikan Dazai pada saat itu.
Takada Sensei, seorang penulis sandiwara dan novel yang cukup disegani. Suatu saat ia mendapatkan tawaran untuk membuat sebuah skenario dari pertunjukan sandiwara yang berjudul "Run, Melos!". Sandiwara ini mengambil setting di Yunani dan inti ceritanya adalah persahabatan. Takada Sensei tidak menyukai cerita seperti ini, tapi ia memutuskan untuk menerima pekerjaan tersebut.
Melos adalah pemeran utama dalam sandiwara ini. Diceritakan Melos menjadikan Selinuntius, satu-satunya sahabatnya, sebagai jaminan dirinya untuk menunda hukuman matinya selama tiga hari. Melos berjanji akan kembali dalam rentang waktu tersebut, jika dia tidak kembali maka Selinuntiuslah yang akan dihukum mati sebagai ganti Melos. Selama menulis naskah sandiwara ini, Takada Sensei teringat dengan satu-satunya, sahabat terbaiknya yang pernah ia punya dalam hidupnya.
Satu-satunya sahabatnya yang mengkhianatinya sedalam-dalamnya. Joshima, nama sahabatnya itu. Semenjak perpisahannya yang menyakitkan dengan Joshima, Takada Sensei tidak percaya lagi dengan persahabatan. Rasa sakit yang dirasakannya akibat pengkhianatan Joshima ini semakin menjadi-jadi ketika dia melihat kisah ini diceritakan kembali dalam naskah sandiwara "Run, Melos!" yang sedang dikerjakannya.
Joshima selalu ada di hatinya. Takada Sensei percaya bahwa selama ia terus menulis, ia akhirnya dapat bertemu kembali dengan Joshima. Di saat sandiwara "Run, Melos!" mendekati akhirnya, istri Joshima memberi Takada Sensei sebuah berita yang akan merubah semua rasa sakit hatinya selama ini menjadi sesuatu yang lebih indah untuk dikenang...
"In any case, there was no need to wait anymore. That was the most painful thing."

The Spider's Thread/Kumo no Ito (Episode11)

"Then what does it mean to be alive? There's nothing great about living in a world like this."
The spider's thread of salvation?

Karya Ryunosuke Akutagawa yang diterbitkan pada tahun 1918 saat Akutagawa berusia 27 tahun. Kumo no Ito adalah karya yang mendapat banyak pujian yang ditujukan untuk anak-anak.
Kandata, seorang pembunuh keji yang sangat menikmati setiap pembunuhan yang dilakukannya, melakukan rangkaian pembunuhan di saat kaisar mengadakan festival besar-besaran. Diantara teriakan penuh suka cita, teriakan orang-orang yang dibunuh Kandata tak lagi terdengar. Kandata mengkonfrontasi kaisar di atas kereta paradenya. Ini membuatnya dikejar oleh para pengawal kaisar.
Dalam pelariannya Kandata ditusuk oleh seorang anak yang ibunya ia bunuh saat parade kaisar sedang berlangsung. Tak disangka, tusukan itulah yang menggiring Kandata ke akhir hidupnya. Karena kehabisan darah, Kandata tidak bisa melarikan diri jauh dari para pengawal yang mengejarnya. Tapi dia sempat melakukan sebuah "kebaikan" di saat-saat akhir hidupnya: membiarkan seekor laba-laba tetap hidup.
Hidup Kandata berakhir dengan dipasung dan dibakar oleh sang kaisar. Seperti yang sudah diprediksi, Kandata terjatuh ke dalam neraka. Kandata sangat ketakutan berada di sana. Di saat dia sudah sangat lelah, tiba-tiba di depannya ada benang laba-laba yang bisa menyelamatkannya dari neraka. Benang laba-laba hasil "kebaikan"nya. Kandata terus menerus memanjat benang itu, tapi...

Hell Screen/Jigoku Hen (Episode 12)

"This... is the true face of this world."
This is what my land really is...

Jigoku Hen adalah karya Ryunosuke Akutagawa yang menceritakan kisah hidup Akutagawa sendiri. Diterbitkan di tahun yang sama dengan "Kumo no Ito". Menceritakan seorang lelaki yang mengabdikan hidupnya untuk seni.
Yoshihide adalah seorang seniman yang sangat hebat. Dia mengabdikan hidupnya untuk seni. Kota yang dia tinggali diperintah oleh seorang tiran yang sangat kejam. Yoshihide selama hidupnya selalu melayani kehendak dari penguasa itu meskipun hatinya dipenuhi dengan rasa jijik yang luar biasa.
Dia selalu diminta oleh sang raja untuk melukis keindahan dari sang raja dan negerinya. Tapi Yoshihide tidak pernah melihat keindahan-keindahan itu. Suatu saat, sang raja memerintah Yoshihide untuk melukis seluruh ruangan tempat penyimpanan mayatnya kelak dengan pemandangan kota yang ia perintah sekarang.
Sang raja memerintahkan Yoshihide untuk melukis "keindahan" negerinya. Tapi apa yang Yoshihide lihat dari negerinya hanyalah neraka dan neraka. Dia merasa tidak akan bisa melukiskan "keindahan" yang diinginkan sang raja. Yoshihide akhirnya melukis ruangan itu dengan apa yang benar-benar ia lihat dari negerinya.
Karya seni terakhir dan terhebat Yoshihide untuk sang raja adalah... NERAKA!

My Opinion
Aoi Bungaku, anime yang benar-benar membukakan mataku. Banyak hal yang aku pelajari dari sini. Cara masyarakat memandangku, caraku memandang diriku sendiri, cara kita memandang hidup kita, cara kita memandang orang lain, cara orang lain memandang kita dan cara kita memutuskan apa yang harus kita lakukan dengan hidup kita.
Aku merasa beruntung bisa mengenal agama yang aku anut saat ini. Setidaknya aku mempunyai aturan dan panduan yang sudah sangat jelas tentang apa hidupku ini. Jika tidak, aku mungkin bisa jadi salah satu pelaku dari kisah-kisah dalam karya sastra di atas.
Dazai Osamu, yang merasa dirinya tidak bisa diterima oleh masyarakat dan terus menerus harus bersandiwara selama hidupnya hanya demi memuaskan pandangan masyarakat terhadap dirinya merasa begitu tersiksa dan putus asa dan memutuskan untuk mengakhiri hidupnya.
Keindahan bunga sakura yang banyak dirasakan oleh orang-orang bisa jadi adalah sebuah pemandangan yang sangat mengerikan bagi seseorang ketika dia melihat hal yang sangat mengerikan terjadi di depan matanya saat bunga sakura bermekaran.
Prasangka yang berlebihan akan membuat orang-orang di sekitar kita menderita sangat dalam.
Persahabatan adalah sesuatu yang sangat luar biasa dalam kehidupan. Kepercayaan pada seorang sahabat bisa saja memudar, tapi aku percaya persahabatan sejati itu ada.
Kejahatan dan kebaikan adalah dua sisi dari kehidupan yang sadar atau tidak selalu kita lakukan tiap harinya. Surga atau nerakakah?
Membohongi diri sendiri dan orang banyak adalah hal yang tak termaafkan sampai kapan pun. Lukiskanlah sesuatu yang benar-benar ada ketika memang kita diminta untuk melakukannya. Karena keindahan yang diinginkan kadang hanyalah imajinasi.
Esensi dari anime ini bisa aku rangkum dalam sebuah kalimat yang pernah aku baca dalam sebuah buku yang kurang lebih berbunyi:

"Kamu tidak akan pernah bisa benar-benar merasakan apa yang seseorang rasakan sebelum kamu merasakan sendiri apa yang ia alami dan hidup dengan cara ia hidup."


Source: Aoi Bungaku Series anime, Aoi Bungaku Series - MyAnimeList.net, Aoi Bungaku - Wikipedia, the free encyclopedia and my point of view

No comments:

Post a Comment