Pages

My Beautiful and Ugly World Headline Animator

Monday, March 12, 2012

Kasus Penelantaran Anak di Sugamo


Kasus ini terjadi di Jepang di akhir tahun 1980an. Insiden ini diliput secara ekstensif baik oleh media massa Jepang maupun media massa internasional, dan kasus ini dikenal di Jepang sebagai Sugamo Kodomo Okizari Jiken (巣鴨子供置き去り事件, Insiden penelantaran anak di Sugamo). Cerita dari insiden ini difiksionalisasikan menjadi film Nobody Knows di tahun 2004.
Insiden ini adalah mengenai seorang ibu yang menelantarkan empat anaknya yang masih di bawah umur, terjadi pada tahun 1988 di Bangsal Toshima, Tokyo. Nama-nama anak-anak tersebut tidak pernah dipublikasikan; mereka hanya disebut sebagai Anak A, B, C, D, dan E.

Penggambaran dalam Nobody Knows


LATAR BELAKANG
Anak A, seorang anak lelaki, lahir di tahun 1973; Anak B lahir di tahun 1981. Anak C meninggal setelah dilahirkan pada tahun 1984. Anak D dan E dilahirkan di tahun 1985 dan 1986 secara berurutan.
Semua anak ini mempunyai ayah yang berbeda-beda. Meskipun tidak ada kejelasan tentang hal ini, diketahui bahwa selain Anak A, beberapa (mungkin semua) anak yang lainnya tidak terdaftar. Tidak ada satu pun dari anak-anak ini yang bersekolah.
Di musim gugur tahun 1987, setelah mempunyai pacar baru, sang ibu memposisikan Anak A sebagai penanggung jawab atas anak-anak yang lainnya, meninggalkan mereka dengan memberi ¥50,000 (sekitar US$350 waktu itu) untuk biaya hidup mereka di apartemen mereka di Tokyo.

PENEMUAN
Pada bulan April 1988, anak terkecil, Anak E, diserang oleh teman dari Anak A (hanya dikenal sebagai Teman A dan Teman B), dan pada akhirnya meninggal. Bulan Juli tanggal 17 di tahun yang sama, berdasarkan persetujuan pemilik apartemen, pihak berwenang Sugamo memasuki apartemen tempat anak-anak itu tinggal dan menemukan Anak A (14 tahun waktu itu), Anak B (7), dan Anak D (3) yang mengalami kekurangan gizi yang sangat parah. Mereka juga menemukan tubuh dari Anak C, tapi tidak menemukan Anak E.
Informasi yang diberikan oleh anak-anak itu tidak jelas. Kekurangan gizi anak-anak itu disebabkan oleh pola makan mereka, yang sebagian besar terdiri dari makanan yang mereka beli dari mini market.
Sebagai hasil dari pemberitaan insiden itu, akhirnya sang ibu menyerahkan diri pada bulan Juli tanggal 23. Kesaksiannya mengungkapkan bahwa anak-anaknya telah ia tinggalkan selama sembilan bulan dan keberadaan Anak E tidak diketahuinya. Tanggal 25 Juli, pengakuan Anak A mengungkapkan bahwa Anak E telah dibunuh oleh Teman B yang merupakan teman Anak A, dan bahwa tubuhnya dikubur di hutan di Chichibu oleh Anak A dan Teman A. Teman A dan Teman B dikirim ke sekolah rehabilitasi atas keterlibatan mereka dalam kasus kematian Anak E.
Bulan Agustus 1988, sang ibu didakwa atas penelantaran anak. Ia menerima 3 tahun hukuman, 4 tahun penjara. Meskipun Anak A mungkin tidak berada pada waktu kematian adiknya, dia membantu Teman A dalam penguburan tubuh adiknya; ia didakwa atas pembuangan/penelantaran tubuh, tapi berdasarkan pertimbangan situasi Anak A dikirim ke fasilitas perawatan. Setelah menjalani hukuman selama 3 tahun, sang ibu memperoleh hak asuh atas dua putrinya.

PENGGAMBARAN DALAM FILM
Film Nobody Knows tahun 2004 menyajikan gambaran umum hasil fiksionalisasi "kurang" kejam dari kejadian ini. Di filmnya, keberadaan Anak C yang tubuhnya disimpan oleh ibunya di apartemen keluarga mereka tak lama setelah kematiannya tidak disebutkan. Hal yang sama terjadi pada penggambaran kematian Anak E, bukannya dibunuh oleh teman dari Anak A, Anak E meninggal setelah tak sengaja jatuh.

No comments:

Post a Comment